Langsung ke konten utama

Satu Lagi Bukti Keberadaan PSC Bali

Menkes Serahkan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis

Tanggal: 12/02/2007 00:00:00

Belajar dari pengalaman menghadapi bencana selama ini, tindakan pertolongan yang tepat dan cepat terhadap para korban bencana perlu dilaksanakan melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu melalui Posko Public Safety Centre di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, yang dapat memberikan layanan kesehatan berkualitas selama 24 jam. Demikian dikatakan Gubernur Bali dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Bali, Drs. I Nyoman Yasa, pada acara Penyerahan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) untuk Wilayah Regional Bali oleh Menkes RI Dr. dr. Fadilah Supari, Sp.Jp. kepada Gubernur Bali, Jumat tanggal 9 Februari 2007.

Menurut Gubernur, dengan adanya bantuan untuk Pusat Penanggulangan Krisis Wilayah Regional Bali berupa alat-alat medis maupun alat-alat non medis seperti ambulance medik, mobil klinik, mobi loperasional, sepeda motor URC, dan sarana prasarana penunjang lainnya, adalah dalam rangka memperkuat kinerja Pusat Bantuan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang mewilayahi Bali, NTB, dan NTT. Gubernur menyampaikan terima kasih atas segala bantuan berharga ini, semoga Pusat bantuan Regional Bali ini dapat melaksanakan fungsinya dengan sebaik-baiknya, dan benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Provinsi Bali, NTB, dan NTT.

Menkes RI Siti Fadilah Supari dalam sambutannya mengatakan, pada keadaan bencana, hampir parti terjadi krisis kesehatan. Oleh karena itu petugas kesehatan selalu dituntut siap sedia setiap saat. Namun ada berbagai kendalan yang dihadapi dalam memberikan bantuan ke daerah bencana, di antaranya jarak, kondisi geografis, transportasi, serta kesulitan dalam mengumpulkan dan menyiapkan SDM untuk mengatasi keadaan tersebut, maka dibentuklah Pusat Bantuan Regional Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di sembilan provinsi yang merupakan unit fungsional di daerah, dan ditunjuk untuk mempercepat dan mendekatkan fungsi bantuan pelayanan kesehatan pada saat terjadi bencana. Pusat Bantuan tersebut berada di Medan, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Maksasar, dan Manado.

Untuk menunjang tugas operasional dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terutama kecepatan dalam penanggulangan krisis kesehatan, maka setiap regional dilengkapi dengan kendaraan-kendaraan operasional, mobil unit, ambulance, RS Lapangan, alat kesehatan , dan sarana penunjang lainnya, serta SDM yang sudah terlatih sesuai standar internasional. Menkes berharap, agar Gubernur beserta jajaran kesehatan lebih memperhatikan dalam menanggulangi krisis kesehatan di wilayah ini. Tingkatkan kerjasama dengan berbagai sektor yang mempunyai misi yang sama, yaitu kebersamaan, ketulusan, dalam menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Karena tanpa kepedulian yang tinggi dari jajaran kesehatan di wilayah ini tentunya misi ini tidak akan berjalan.


( Sukardalasi, S.Sos )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Work Out Program at GE Case

Program Work Out di GE Ringkasan kasus Genaeral Electric memulai program workout ada awal 1990. Proses ini berlanjut menjadi tulang punggung dalam upaya GE memprakarsai perubahan. Pendorong lairnya workout adalah keyakinan CEO GE bahwa kultur perusahaan terlalu birokratis dan lamban dalam menangani perubahan. Ia ingin menciptakan kendaraan yang secara efektif akan melibatkan dan memberdayakan para pekerja GE. Workout mempertemukan semua karyawan dan manajer dari berbagai fugsi dan tingkatan dalam sebuah organisasi ke sebuah pertemuan informal selam tiga hari guna mambahas dan memecahkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan oleh karyawan dan manajemen senior. Tim-tim kecil dibentuk, orang didorong untuk menantang asumsi yang sudah mapan menyangkut “cara kita melakukan sesuatu” dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan sinifikan dalam proses-proses organisasi. Tim workout kemudian mempresentasikan rekomendasi mereka kepada seorang manajer senior dalam sebuah temu publik yan...

50 times Push Up at Westin Hotel Bali

Strategi Inovasi dan Saran Saya Dalam Menurunkan AKI dan AKB di Provins Bali

LATAR BELAKANG Sejak tahun 2015, Provinsi Bali telah mencanangkan program "Bali Sehat" dengan tujuan mengurangi Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Namun pencapaian program tersebut belum memberikan hasil yang signifikan. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah dua indikator penting yang mengukur kesehatan ibu dan anak di suatu wilayah. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang angka kematian ibu dan angka kematian bayi di provinsi Bali berdasarkan data yang saya temukan: Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali , angka kematian bayi (AKB) atau infant mortality rate (IMR) di Bali pada tahun 2020 adalah  13,26  per 1.000 kelahiran hidup. Ini berarti ada sekitar 13-14 bayi yang meninggal sebelum berusia satu tahun dari setiap 1.000 bayi yang lahir hidup.  Angka ini menempatkan Bali di peringkat  ke-24  dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal AKB . Menurut Antara News Bali , angka kematian ibu (AKI) di Bali pada tahun 2012 adalah  95 ...