Langsung ke konten utama

Efektivitas Grounding Terhadap Osteoartritis

Grounding atau Earthing adalah terapi yang didasarkan pada gagasan bahwa berjalan kaki telanjang di tanah dapat membantu Anda menyerap energi negatif dari Bumi, yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda. Konsep ini berakar pada pemahaman bahwa Bumi memiliki muatan listrik alami yang dapat berinteraksi dengan tubuh kita dan memberikan manfaat kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa grounding dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan tidur, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini karena grounding diyakini dapat membantu menyeimbangkan kortisol, hormon stres dalam tubuh kita, dan menghasilkan efek anti-inflamasi.

Cara paling sederhana untuk melakukan grounding adalah dengan berjalan kaki telanjang di tanah, rumput, pasir, atau air. Anda juga bisa melakukan grounding dengan berenang di laut atau danau, karena air alami juga merupakan konduktor listrik yang baik. Ada juga produk grounding seperti selimut, seprei, dan gelang yang dirancang untuk membantu Anda melakukan grounding di dalam rumah.

Osteoartritis adalah kondisi yang ditandai dengan kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung tulang, menyebabkan rasa sakit dan kaku pada sendi. Meskipun penelitian tentang efektivitas grounding atau earthing therapy untuk osteoartritis masih terbatas, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa grounding mungkin memiliki beberapa manfaat.

Grounding diyakini dapat membantu mengurangi peradangan, yang merupakan komponen utama dari osteoartritis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa grounding dapat mengurangi tingkat sitokin pro-inflamasi dalam tubuh, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit yang terkait dengan osteoartritis.

Selain itu, grounding juga diyakini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat penyembuhan, yang juga dapat bermanfaat bagi orang dengan osteoartritis.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian tentang grounding dan osteoartritis masih dalam tahap awal, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek dan manfaat grounding untuk kondisi ini. Jika Anda menderita osteoartritis dan tertarik untuk mencoba grounding, disarankan untuk berbicara dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum memulai terapi baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelinggih Catu Meres dan Catu Mujung

Pelinggih Catu Mujung adalah salah satu jenis pelinggih yang ditemukan di pura-pura di Bali. Pelinggih ini memiliki bentuk atap yang khas, yaitu atap yang terbuat dari serat ijuk yang dibuat lancip mengerucut ke atas seperti berkuncir¹³. Pelinggih ini biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Dewa manifestasi Tuhan. Dalam konteks pemujaan di Bali, Pelinggih Catu Mujung sering ditempatkan bersama dengan Pelinggih Limas Catu. Kedua pelinggih ini biasanya dibangun di sebelah kanan Pelinggih Gedong Pertiwi dan menghadap ke barat¹. Pelinggih Gedong Pertiwi sendiri adalah tempat untuk memuja leluhur yang telah mencapai alam Dewa atau Sidha Dewata¹. Pelinggih Catu Mujung dan Limas Catu memiliki peran penting dalam sistem pemujaan bertahap yang disebut Apara Bhakti, di mana pemujaan dilakukan secara bertahap mulai dari leluhur hingga Dewa¹. Sistem ini sesuai dengan ajaran dalam Manawa Dharmasastra yang menekankan pentingnya pemujaan leluhur sebelum pemujaan kepada Dewa¹. Apakah ada hal...

Satu Lagi Bukti Keberadaan PSC Bali

Menkes Serahkan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis Tanggal: 12/02/2007 00:00:00 Belajar dari pengalaman menghadapi bencana selama ini, tindakan pertolongan yang tepat dan cepat terhadap para korban bencana perlu dilaksanakan melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu melalui Posko Public Safety Centre di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, yang dapat memberikan layanan kesehatan berkualitas selama 24 jam. Demikian dikatakan Gubernur Bali dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Bali, Drs. I Nyoman Yasa, pada acara Penyerahan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) untuk Wilayah Regional Bali oleh Menkes RI Dr. dr. Fadilah Supari, Sp.Jp. kepada Gubernur Bali, Jumat tanggal 9 Februari 2007. Menurut Gubernur, dengan adanya bantuan untuk Pusat Penanggulangan Krisis Wilayah Regional Bali berupa alat-alat medis maupun alat-alat non medis seperti ambulance medik, mobil klinik, mobi loperasional, sepeda motor URC, dan sarana prasarana penunjang lainnya, adalah da...

Work Out Program at GE Case

Program Work Out di GE Ringkasan kasus Genaeral Electric memulai program workout ada awal 1990. Proses ini berlanjut menjadi tulang punggung dalam upaya GE memprakarsai perubahan. Pendorong lairnya workout adalah keyakinan CEO GE bahwa kultur perusahaan terlalu birokratis dan lamban dalam menangani perubahan. Ia ingin menciptakan kendaraan yang secara efektif akan melibatkan dan memberdayakan para pekerja GE. Workout mempertemukan semua karyawan dan manajer dari berbagai fugsi dan tingkatan dalam sebuah organisasi ke sebuah pertemuan informal selam tiga hari guna mambahas dan memecahkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan oleh karyawan dan manajemen senior. Tim-tim kecil dibentuk, orang didorong untuk menantang asumsi yang sudah mapan menyangkut “cara kita melakukan sesuatu” dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan sinifikan dalam proses-proses organisasi. Tim workout kemudian mempresentasikan rekomendasi mereka kepada seorang manajer senior dalam sebuah temu publik yan...