Langsung ke konten utama

Pembangunan Desa adalah harapan masa depan Indonesia yang bersifat Bottom Up

 Pembangunan desa adalah harapan masa depan Indonesia yang bersifat bottom up karena:

  • Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan bottom up memungkinkan pemberdayaan masyarakat desa dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan. Hal ini memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan arah pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

  • Peningkatan Kesejahteraan: Melalui pendekatan bottom up, pembangunan desa dapat lebih mengakomodasi kebutuhan riil masyarakat, seperti infrastruktur dasar, akses pendidikan, kesehatan, serta pengembangan potensi ekonomi lokal. Dengan demikian, pembangunan desa dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  • Penguatan Otonomi Daerah: Pendekatan bottom up merupakan implementasi nyata dari prinsip otonomi daerah, di mana desa memiliki kewenangan dalam mengelola sumber daya dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan lokalnya.

  • Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Pembangunan desa yang berbasis bottom up dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani, nelayan, dan pengrajin lokal.

  • Pemberdayaan Sumber Daya Lokal: Melalui pendekatan ini, sumber daya alam dan manusia yang ada di desa dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Dengan demikian, pembangunan desa yang bersifat bottom up diharapkan mampu menciptakan transformasi signifikan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelinggih Catu Meres dan Catu Mujung

Pelinggih Catu Mujung adalah salah satu jenis pelinggih yang ditemukan di pura-pura di Bali. Pelinggih ini memiliki bentuk atap yang khas, yaitu atap yang terbuat dari serat ijuk yang dibuat lancip mengerucut ke atas seperti berkuncir¹³. Pelinggih ini biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Dewa manifestasi Tuhan. Dalam konteks pemujaan di Bali, Pelinggih Catu Mujung sering ditempatkan bersama dengan Pelinggih Limas Catu. Kedua pelinggih ini biasanya dibangun di sebelah kanan Pelinggih Gedong Pertiwi dan menghadap ke barat¹. Pelinggih Gedong Pertiwi sendiri adalah tempat untuk memuja leluhur yang telah mencapai alam Dewa atau Sidha Dewata¹. Pelinggih Catu Mujung dan Limas Catu memiliki peran penting dalam sistem pemujaan bertahap yang disebut Apara Bhakti, di mana pemujaan dilakukan secara bertahap mulai dari leluhur hingga Dewa¹. Sistem ini sesuai dengan ajaran dalam Manawa Dharmasastra yang menekankan pentingnya pemujaan leluhur sebelum pemujaan kepada Dewa¹. Apakah ada hal...

Satu Lagi Bukti Keberadaan PSC Bali

Menkes Serahkan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis Tanggal: 12/02/2007 00:00:00 Belajar dari pengalaman menghadapi bencana selama ini, tindakan pertolongan yang tepat dan cepat terhadap para korban bencana perlu dilaksanakan melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu melalui Posko Public Safety Centre di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, yang dapat memberikan layanan kesehatan berkualitas selama 24 jam. Demikian dikatakan Gubernur Bali dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Bali, Drs. I Nyoman Yasa, pada acara Penyerahan Bantuan Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) untuk Wilayah Regional Bali oleh Menkes RI Dr. dr. Fadilah Supari, Sp.Jp. kepada Gubernur Bali, Jumat tanggal 9 Februari 2007. Menurut Gubernur, dengan adanya bantuan untuk Pusat Penanggulangan Krisis Wilayah Regional Bali berupa alat-alat medis maupun alat-alat non medis seperti ambulance medik, mobil klinik, mobi loperasional, sepeda motor URC, dan sarana prasarana penunjang lainnya, adalah da...

Work Out Program at GE Case

Program Work Out di GE Ringkasan kasus Genaeral Electric memulai program workout ada awal 1990. Proses ini berlanjut menjadi tulang punggung dalam upaya GE memprakarsai perubahan. Pendorong lairnya workout adalah keyakinan CEO GE bahwa kultur perusahaan terlalu birokratis dan lamban dalam menangani perubahan. Ia ingin menciptakan kendaraan yang secara efektif akan melibatkan dan memberdayakan para pekerja GE. Workout mempertemukan semua karyawan dan manajer dari berbagai fugsi dan tingkatan dalam sebuah organisasi ke sebuah pertemuan informal selam tiga hari guna mambahas dan memecahkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan oleh karyawan dan manajemen senior. Tim-tim kecil dibentuk, orang didorong untuk menantang asumsi yang sudah mapan menyangkut “cara kita melakukan sesuatu” dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan sinifikan dalam proses-proses organisasi. Tim workout kemudian mempresentasikan rekomendasi mereka kepada seorang manajer senior dalam sebuah temu publik yan...