Langsung ke konten utama

Semangat Marhaenisme di Era New Normal Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global


Marhaenisme adalah ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Marhaenisme adalah sebuah ideologi politik yang dikembangkan oleh Bung Karno, Presiden pertama Indonesia. Ideologi ini menempatkan rakyat biasa (marhaen) sebagai pusat perhatian dan mengusung konsep nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme. Marhaenisme juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Ideologi ini menjadi dasar pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dan menjadi salah satu pijakan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. (1). Soekarno mencetuskan Marhaenisme yakni untuk mengangkat harkat hidup Massa Marhaen (terminologi lain dari rakyat Indonesia), yang memiliki alat produksi namun (masih) tertindas. Meski demikian, pengertian Marhaen juga ditujukan kepada seluruh golongan rakyat kecil yang dimaksud ialah petani dan buruh (proletar) yang hidupnya selalu dalam cengkeraman orang-orang kaya dan penguasa, Borjuis atau Kapitalis.

Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip Marhaenisme:

1. Nasionalisme: mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia di atas segala hal.

2. Demokrasi: menempatkan rakyat sebagai pemerintah yang sebenarnya dan mengakui hak asasi manusia.

3. Sosialisme: menekankan pentingnya kesejahteraan sosial, keadilan, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Keadilan sosial: menjamin kesetaraan dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.

5. Kemandirian ekonomi: memperjuangkan kemandirian dan pengelolaan ekonomi yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

6. Gotong-royong: mengutamakan kerja sama dan saling membantu dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

7. Anti-kolonialisme dan imperialisme: menentang segala bentuk penjajahan dan imperialisme dalam bentuk apapun. 

8. Keterbukaan: menghargai perbedaan dan menerima masukan dari semua pihak dalam membangun bangsa.

Marhaenisme dan Pancasila adalah dua ideologi yang berbeda namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Bung Karno, yang merupakan penggagas Marhaenisme, juga merupakan salah satu tokoh pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan juga Presiden pertama Indonesia. Dia adalah salah satu tokoh yang sangat memperjuangkan keberadaan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Meskipun Marhaenisme dan Pancasila memiliki perbedaan dalam beberapa prinsipnya, namun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Bung Karno sendiri menganggap Marhaenisme sebagai implementasi dari Pancasila yang merupakan ideologi negara Indonesia. Oleh karena itu, Marhaenisme dipandang sebagai konsep yang mencoba mengimplementasikan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sosial-politik masyarakat Indonesia.

Beberapa tokoh Indonesia yang mungkin dianggap memiliki pemikiran atau tindakan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme:

1. Joko Widodo, Presiden Indonesia saat ini, yang memperjuangkan program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan program bantuan sosial lainnya.

2. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, yang memperjuangkan reformasi ekonomi dan keuangan di Indonesia sehingga ekonomi Indonesia semakin stabil dan berkembang.

3. Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, yang memperjuangkan program-program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, seperti program pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dalam era digitalisasi new normal, prinsip-prinsip Marhaenisme masih relevan dan dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa aspek Marhaenisme yang dapat diadaptasi dalam era ini antara lain:

1. Kemandirian ekonomi: Dalam era digitalisasi, telah muncul berbagai platform digital yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, seperti e-commerce dan platform freelance. Pemanfaatan teknologi ini dapat membantu masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan dan meningkatkan kemandirian ekonomi.

2. Keadilan sosial: Dalam era new normal, terdapat berbagai isu sosial yang perlu mendapatkan perhatian, seperti kesenjangan pendapatan, akses internet yang tidak merata, dan ketidakadilan dalam akses layanan kesehatan. Prinsip keadilan sosial dapat diimplementasikan dengan mengupayakan kesetaraan akses bagi masyarakat dalam hal pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.

3. Gotong-royong: Walaupun dalam era new normal ini seringkali dilakukan dengan cara virtual, semangat gotong-royong tetap perlu dijaga dan diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya, dengan saling membantu dalam mempromosikan produk lokal, membagikan informasi tentang sumber daya yang tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan, dan sejenisnya.

4. Keterbukaan: Dalam era digitalisasi, akses informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, prinsip keterbukaan dapat diimplementasikan dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan sumber daya bagi masyarakat, serta mendorong partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan dan pengambilan keputusan.

5. Demokrasi: Dalam era new normal, partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan menjadi semakin penting. Prinsip demokrasi dapat diimplementasikan dengan mengupayakan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik, seperti melalui forum-forum diskusi online atau platform partisipasi publik lainnya.

Dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini, prinsip-prinsip Marhaenisme dapat memberikan panduan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi dampak krisis tersebut. Beberapa prinsip Marhaenisme yang dapat diimplementasikan dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini, antara lain:

1. Kemandirian Ekonomi: Salah satu prinsip Marhaenisme yang penting adalah kemandirian ekonomi. Dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor-sektor ekonomi lokal, seperti industri manufaktur, pertanian, dan pariwisata. Peningkatan kemandirian ekonomi juga dapat dilakukan dengan memperkuat ekonomi kreatif dan digital.

2. Keadilan Sosial: Prinsip keadilan sosial juga penting dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan yang diambil untuk mengatasi krisis tidak mengorbankan rakyat kecil dan kelompok rentan. Pemerintah juga perlu memberikan bantuan sosial dan perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak krisis.

3. Gotong-royong: Semangat gotong-royong menjadi penting dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini. Masyarakat perlu saling membantu dan bergotong-royong dalam mengatasi dampak krisis, seperti dengan membeli produk lokal, memperkuat jaringan bisnis lokal, dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

4. Keterbukaan: Prinsip keterbukaan juga penting dalam mengatasi krisis ekonomi global saat ini. Pemerintah perlu memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang situasi ekonomi dan kebijakan yang diambil untuk mengatasi krisis. Masyarakat juga perlu diberikan akses informasi yang cukup untuk memahami situasi dan dapat berpartisipasi dalam mengatasi krisis.

5. Demokrasi: Prinsip demokrasi menjadi penting dalam mengatasi krisis ekonomi global saat ini. Pemerintah perlu memastikan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan pembangunan. Masyarakat juga perlu diberikan akses informasi dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Marhaenisme adalah ideologi yang percaya pada kesetaraan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, dalam menghadapi krisis ekonomi di era new normal, tips sukses dari Marhaenisme adalah dengan berusaha untuk memperjuangkan kesetaraan tersebut. Berikut beberapa tips dan semangat yang dapat diambil dari Marhaenisme:

1. Berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Dalam era new normal, keterampilan dan pengetahuan yang relevan sangatlah penting untuk dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Marhaenisme percaya bahwa setiap individu harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan.

2. Berusaha untuk membangun solidaritas dan kebersamaan. Marhaenisme percaya pada pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Dalam menghadapi krisis ekonomi, penting untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain.

3. Menunjukkan semangat perjuangan. Marhaenisme adalah ideologi yang percaya pada perjuangan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk menunjukkan semangat perjuangan dalam menghadapi krisis ekonomi dan berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Berusaha untuk menghindari individualisme. Marhaenisme percaya bahwa individualisme dapat menghambat kemajuan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk berusaha untuk menghindari sikap individualisme dan berpikir tentang kepentingan bersama.

5. Berusaha untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. Marhaenisme percaya bahwa keadilan dan kesetaraan sosial dan ekonomi adalah tujuan yang harus diperjuangkan. Oleh karena itu, penting untuk berusaha untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam menghadapi krisis ekonomi di era new normal.

Agus Putu Agung

References

1. Marhaenisme. Wikipedia. [Online] https://id.wikipedia.org/wiki/Marhaenisme.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimanakah Menyusun RKA sesuai dengan Program ILP dengan struktur organisasi Puskesmas berbentuk klaster-klaster siklus hidup

**Rencana Kerja Anggaran (RKA)** yang sesuai dengan program **Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)** di Puskesmas dengan struktur organisasi berbentuk klaster-klaster siklus hidup dapat disusun dengan memperhatikan beberapa aspek berikut: 1. **Klaster Manajemen**: Pada klaster ini, fokusnya adalah mengoordinasikan pelayanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup, bukan lagi berbasis program. Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas Puskesmas ke dalam klaster dan menetapkan struktur organisasi Puskesmas berdasarkan pembagian klaster ini¹². 2. **Klaster Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak**: Klaster ini mencakup pelayanan kesehatan untuk ibu, anak, dan remaja. Pusat kesehatan akan memberikan paket pelayanan komprehensif di masing-masing klaster ini²⁴. 3. **Klaster Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia**: Pada klaster ini, pelayanan kesehatan difokuskan pada usia dewasa dan lansia. Berbagai layanan yang sesuai dengan fase kehidupan akan diberikan²⁴. 4. **Klast

Tips Menentukan Topik Penelitian

*🌻TIPS MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN 🌻* *Pilih topik yang sesuai dengan minat*  Pilih topik penelitian yang sesuai dengan minat Bapak/Ibu dan keahlian yang di miliki. Meneliti topik yang Bapak/Ibu minati akan membuat Anda lebih termotivasi dan terlibat dalam proses penelitian. *Tinjau Literatur*  Lakukan tinjauan literatur yang komprehensif untuk mengetahui topik penelitian yang telah banyak diteliti dan topik penelitian yang masih belum tergarap sepenuhnya. Identifikasi kesenjangan penelitian yang ada dan temukan topik yang relevan untuk mengisi kesenjangan tersebut. *Perhatikan Aktualitas dan Relevansi*  Pilih topik penelitian yang aktual (baru) dan relevan/berkaitan dengan permasalahan atau isu yang sedang berkembang dalam bidang ilmu Bapak/Ibu. Hal ini akan meningkatkan peluang diterimanya penelitian Bapak/Ibu di jurnal Scopus. *Pertimbangkan Sumber Daya Tersedia*  Pertimbangkan ketersediaan sumber daya, termasuk waktu, dana, dan fasilitas yang diperlukan untuk penelitian. Pastikan

Desa Adalah Masa Depan Indonesia Yang Gemilang

Keberhasilan pemerintahan desa dapat menjadi bagian penting dari masa depan   Indonesia   yang gemilang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa keberhasilan pemerintahan desa dapat berkontribusi pada masa depan   Indonesia   yang gemilang: Pemberdayaan Masyarakat : Pemerintahan desa yang efektif dapat membantu dalam pemberdayaan masyarakat setempat. Melalui partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program pembangunan, masyarakat dapat merasakan dampak positifnya dan terlibat dalam pembangunan negara. Pengelolaan Sumber Daya : Desa-desa di  Indonesia  seringkali memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Pemerintahan desa yang baik dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya ini secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara. Peningkatan Kesejahteraan : Dengan adanya pemerintahan desa yang efektif, program-program pembangunan dan pemberdayaan ekonomi dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Hal ini dapat